(Bacaan. Yohanes 4 : 27-42)
Perempuan Samaria yang berjumpa dengan Yesus di sebuah sumur saat ia datang hendak menimba air merupakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam strata masyarakat Yahudi pada waktu itu. Apalagi dengan status rumah tangganya yang kawin cerai sampai 5 kali membuatnya tidak layak dalam pandangan hidup bermasyarakat. Hal ini dibuktikan saat ia datang menimba air pukul 12 siang dalam situasi sepi dan tidak ada orang yang melihatnya. Namun, perjumpaan dengan Yesus mengubah hidup perempuan ini dengan pernyataan imannya kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias Anak Allah (ay.19;25). Menarik dari kesaksian ini bahwa berkat hidup baru bagi perempuan Samaria yang berjumpa dengan Yesus tidak hanya diklaim atau ditutupi untuk dirinya sendiri, namun ia pergi menyampaikan dan memberitakannya kepada semua orang Samaria di kota itu (ay.39). Sebuah perubahan yang penting dan mendasar dalam kehidupan perempuan Samaria ini saat berjumpa dengan Yesus. Bagaimana dengan kita sebagai keluarga Kristen, papa, mama dan anak-anak? Apakah perjumpaan dengan Tuhan Yesus melalui doa kita serta ibadah setiap hari dan setiap saat membuat kita bersemangat dan sukacita untuk menyampaikan kepada semua orang yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus melalui sikap dan perilaku hidup yang selalu menyenangkan hati Tuhan dan sesama? Mintalah tuntunan Roh Kudus supaya kita mampu melakukannya.
Doa : Mampukan kami ya Tuhan dengan kuasa Roh KudusMu agar kami dapat memberitakan tentang Tuhan bagi semua orang. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar