DUKACITA MENJADI SUKACITA

Posting Komentar


(Bacaan : Lukas 7 : 11-17)

Kematian merupakan realita kehidupan yang akan di alami oleh setiap orang. Menghadapi kenyataan yang tidak dapat dihindari ini menggoreskan luka yang mendalam karena kehilangan orang yang kita kasihi, baik mereka yang memiliki hubungan darah atau pun tidak. Hal ini pun yang dirasakan seorang janda di Naim yang kehilangan anak satu-satunya. Kesedihan menggoncang kehidupannya. Ia harus berbesar hati menerima kenyataan ini dan tetap tegar melanjutkan hidup seorang diri. Bacaan kita memperlihatkan bahwa kehadiran Yesus pada saat itu benar-benar memberikan harapan baru dan bukti dari cinta kasih Tuhan lewat setiap lawatan-Nya. bahkan memberikan sukacita penuh bukan hanya bagi ibu janda, tapi juga bagi setiap orang yang ada di tempat itu. Kehadiran-Nya mengubah dukacita menjadi sukacita. Kisah di atas mengajarkan kita tentang kasih dan lawatan Tuhan yang diberikan selalu tepat pada waktunya. Ia peduli dan penuh dengan belas kasihan. Pertolongan-Nya akan selalu diberikan sekalipun tanpa kita yang memintanya. Kenyataan hidup seringkali membuat kita terpuruk dan kecewa, merasa sendiri dan tidak ada yang peduli. Tetapi sebagai orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus Tuhan kita, yakinlah  Ia tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri. Ia adalah Tuhan yang mampu mengubah dukacita menjadi sukacita. Jadi ingatlah, apapun yang menjadi persoalan kita termasuk kematian sekalipun, Roh Kudus-Nya akan selalu tetap menghibur kita melalui Firman-Nya maupun orang-orang yang berada di sekitar kita yang hadir untuk menghibur dan menguatkan. 

Doa : Kami percaya lewat lawatan tangan-Mu, sukacita akan selalu kami rasakan, Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter