Dalam nas ini Paulus menyatakan bahwa makanan, bahkan juga seksualitas adalah ciptaan Tuhan. Semua yang Tuhan ciptakan adalah baik jika diterima dengan ucapan syukur, karena "semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa". Tetapi, para pengajar sesat memutarbalikkannya dengan menyatakan bahwa apa yang baik yang berasal dari Tuhan itu justru jahat. Ini sama sesatnya dengan menyatakan bahwa apa yang jahat adalah baik. Keduanya sama-sama mengabaikan, bahkan melawan dan melecehkan apa yang telah Allah buat dan nyatakan bagi umat-Nya. Karena itu menghadapi para pengajar sesat ini Paulus menasehati Timotius untuk selalu mengingatkan ajaran- ajaran yang benar kepada umat yang dilayaninya karena ia tidak hanya telah menerima pengajaran, tetapi juga terdidik dan memiliki hidup yang berakar dalam "soal-soal pokok iman dan ajaran sehat" yang selama ini diikutinya. Karena itu ia pun harus mengajarkan hal-hal yang benar, yang sesuai ajaran sehat dan berguna untuk membangun iman. Kita semua adalah orang-orang yang telah bertumbuh dalam iman dan ajaran yang sehat yang kita terima sejak masih kecil hingga masa tua melalui firman Tuhan, ajaran gereja dan sebagainya. Kiranya pertumbuhan iman kita ini digunakan untuk senantiasa mengingatkan dan mengajarkan hal-hal yang benar, mulai dari dalam keluarga hingga ke dalam masyarakat bahwa segala hal yang diciptakan Tuhan perlu diterima dengan senantiasa mengucap syukur. Baik atau buruk.
Doa: Ya Tuhan, tolonglah aku untuk tetap mengucap syukur atas apa yang kami terima darimu. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar