Setiap orang dalam perjalanan hidupnya perlu bertumbuh dengan belajar dari orang-orang lainnya yang bisa menjadi sumber keteladanan. Rasul Paulus bersyukur atas keberadaan jemaat Kristen di kota Tesalonika. Dalam kehidupan dan pelayanan mereka, mereka bisa menjadi teladan yang baik bagi sesamanya.“Kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan,” demikian kata Rasul Paulus. Dengan kata lain, jemaat Kristen Tesalonika telah meneladan Rasul Paulus dan Tuhan Yesus dalam kehidupan jemaat mereka. Dalam hal apa mereka meneladan Rasul Paulus? Dalam hal pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman, pengharapan, dan kasih terpadu dengan baik dalam kehidupan orang-orang percaya di Tesalonika. Proses meneladan yang baik ini menyebabkan mereka bisa menjadi teladan yang baik juga bagi sesamanya terutama bagi jemaat-jemaat Kristen di wilayah Makedonia dan Akhaya. Setiap keluarga Kristen diundang untuk mengolah keteladanan iman, pengharapan, dan kasih dalam Kristus.Tentu tidak selalu mudah menjadi teladan. Ketika orang tua ingin menjadi teladan dalam kasih, mau tidak mau orang tua sendiri harus mewujudkan kasih itu. Jika orang tua ingin anak-anaknya bisa meminta maaf jika bersalah, orang tua sendiri juga harus memulai memberi teladan minta maaf ketika bersalah. Jika orang tua tidak ingin anaknya menjadi pembohong, orang tua harus memberi teladan itu kepada anak-anaknya, dengan tidak berbohong kepada mereka. Jadi, mari memberi teladan yang baik.
Doa: Berikan aku kekuatan ya Tuhan untuk menguatkan orang lain melalui pengalaman imanku. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar