IKUTILAH KEHENDAK TUHAN

Posting Komentar

Yeremia dalam bacaan kita hari ini, mengisahkan tentang amarah Tuhan Allah kepada bangsa-bangsa karena tidak melakukan kehendak-Nya. Penghukuman yang Allah berikan tidaklah memandang muka, semua bangsa yang berdosa dihukum-Nya. Gambaran murka Allah itu ibarat cawan yang berisi anggur yang memabukkan, yang membuat orang yang meminumnya menjadi mabuk, muntah-muntah, rebah dan tidak bangun lagi. Ayat bacaan kita (34-38) memperlihatkan kondisi umat yang mengalami Kemurkaan Tuhan Allah. Mereka seperti kehilangan arah dan ketakutan serta cemas. Inilah gambaran kesengsaraaan manusia ketika tidak setia dan taat kepada Tuhan. Hal yang sama berlaku juga dalam kehidupan kita. Dalam konteks keluarga misalnya, ada pola didikan yang diberikan setiap orang tua kepada anak-anaknya. Pola didikan itu pasti berbeda-beda namun bertujuan sama yakni menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang baik, setia dan taat. Tidak jarang, dalam didikan itu ada orang tua yang mendidik anaknya dengan keras dan tegas agar anaknya lebih bertanggung jawab dan mandiri. Bila kedapatan anaknya melakukan kesalahan, maka akan ada konsekuensi yang diterima anak. Entah dimarahi, dipukul, dicubit, dsb, pasti si anak harus menerimanya dan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Belajar dari kesalahan adalah sikap yang mesti dimiliki setiap orang dengan komitmen bahwa tidak akan lagi melakukan kesalahan yang sama. Oleh karena itu, bijaklah melihat setiap tantangan dan masalah sebagai bagian dari cara Tuhan sedang mendidik dan mengarahkan kita untuk setia dan taat melakukan kehendak-Nya. 

Doa: Ampunilah kami Tuhan, Jadilah penuntun bagi kehidupan kami. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter