ANGGOTA KELUARGA ADALAH GEMBALA

Posting Komentar


Terkadang kita memahami peran sebagai gembala itu adalah dengan menjadi pelayan (pendeta, majelis jemaat, pengurus di gereja). Kita lupa bahwa menjadi gembala itu semestinya dimulai dari keluarga. Rasul Paulus, melalui bacaan ini ia menggaris-bawahi peran gembala dalam keluarga. Bahwa dalam keluarga ada peran sebagai gembala yang dapat dilakukan oleh seisi keluarga. Istri (mama), suami (bapa), anak, dan orang lain di dalam rumah. Sebagai gembala, seorang istri harus tunduk kepada suami. Sebagai gembala, seorang suami (bapa) harus mengasihi istri, tidak berlaku kasar terhadap istri, dan tidak menyakiti hati anak-anak. Sebagai gembala, seorang anak harus menaati orang tua. Kita tahu bahwa tugas seorang gembala itu adalah melakukan pekerjaan Tuhan. Bagi Paulus, melakukan sesuatu untuk Tuhan itu mesti telihat dalam perlakuan terhadap sesama manusia. Hal ini harus dimulai dari dalam keluarga. Makanya Paulus menegaskan dalam ayat 23 “apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Itu berarti semua tindakan penggembalaan di dalam keluarga semuanya itu dilakukan sebagai bukti kasih dan iman kepada Tuhan. Karena itu, yang terpenting di sini adalah membangun relasi dan komunikasi yang baik antaranggota keluarga demi pelaksanaan peran sebagai gembala, sebab dari situ akan mengalir berkat dari Tuhan yang memberkati seisei keluarga yang sudah setia berperan sebagai gembala. 


Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah kami bahwa kami adalah gembala dalam keluarga.. Amin. (Sumber : LPJ GPM)

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter