GEMBALA YANG BERANI

Posting Komentar


Salah satu sifat yang ada pada manusia adalah sifat “malu hati”. Sifat ini terkadang muncul pada orang- orang yang takut atau tidak berani mengatakan sesuatu hanya untuk menghindari jangan sampai terjadi konflik dengan orang lain, apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh orang lain yang ditegur oleh seseorang. Namun, berbeda dengan Rasul Paulus, pada dirinya ada keberanian untuk mengingatkan jemaat-jemaat yang dilayaninya tentang pelayanan pemberitaan. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (Roma 15:15-16), Rasul Paulus menegaskan bahwa sebagai orang yang telah dianugerahkan kasih karunia, ia tidak takut untuk mengingatkan jemaat Tuhan akan tugas pelayanan pemberitaan Injil. Karena tugas itu penting bagi pertumbuhan iman mereka. Bagi Paulus, orang-orang Kristen di Roma harus juga berani untuk saling mengingatkan tentang Injil Yesus Kristus kepada semua orang tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan sebagainya. Demikian halnya diharapkannya dari kita. Keberanian harus dimiliki oleh orang Kristen ketika menyampaikan kebenaran akan Injil Yesus Kristus: berani untuk berbicara, berani untuk berkata-kata, berani untuk melayani, berani untuk mendoakan, berani untuk mengingatkan, dan berani untuk menolong. Karena itu, sifat malu hati mestinya ditiadakan jika hendak melakukan peran sebagai gembala yang melakukan pelayanan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Asalkan yang hendak kita sampaikan itu adalah demi sebuah kebaikan, perubahan dan kemajuan lalu disampaikan dengan santun, maka marilah kita berani melakukan hal itu.


Doa: Beranikanlah kami ya Tuhan, untuk melayaniMU.... Amin. (Sumber : LPJ GPM)

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter