Perintah-perintah sebagaimana tersebut dalam daftar sepuluh firman menegaskan hungan Allah dan umat-Nya. Hubungan Allah dan umat-Nya itu disebut hubungan perjanjian. Allah berjanji melindungi umat-Nya dan umat berjanji setia kepada Allah. Itulah sebabnya perintah-perintah itu diawali dengan pernyataan Allah “Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (ayat 2). Tuhan memilih umat Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan, dan pada saat itu pula terbentuk hubungan sakral antara Allah dan umat-Nya. Perintah-perintah itu diberikan untuk meneguhkan hubungan perjanjian yang telah tercipta di antara Allah dan umat-Nya. Israel telah dipilih Allah, oleh karena itu mereka harus setia hanya kepada-Nya. Mereka harus menyembah Allah saja dan tidak membuat atau menyembah patung-patung ilah lain. Nama Allah itu kudus sehingga orang tidak boleh menyalahgunakannya dengan cara apapun. Nama itu tidak boleh dipakai untuk ingkar janji, berdusta sesudah bersumpah untuk mengatakan kebenaran, juga tidak boleh dipakai sebagai kata kutukan dll. Hubungan dengan Tuhan juga mengharuskan dikhususkannya sebuah hari untuk istirahat, sebagaimana dilakukan Allah pada penciptaan. Akta beristirahat, beribadah dan membebaskan budak (bahkan hewan) dari pekerjaan, adalah cara umat Israel menunjukkan kepada dunia keunikan hubungan mereka dengan Allah. Perintah-perintah lain menolong memahami hubungan di antara satu sama lain. Inti dari seluruh perintah itu adalah kasih kepada Allah dan sesama manusia. Taat mengasihi mampukan orang percaya hadapi tantangan zaman.
Doa: Ya Roh Kudus jadikanlah kami orang percaya yang taat. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar