ORANG TUA SEBAGAI TELADAN YANG BERHIKMAT

Posting Komentar

Umur 8 tahun, secara psikologi dikategorikan sebagai usia anak sekolah. Perkembangan emosional dan sosial anak mulai dialami pada usia ini. Tanda perkembangan tahap ini ialah mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mencari tahu mana yang salah dan benar, dapat mengidentifikasi dirinya melalui pertemanan, keluarga, kegemaran maupun kemampuan diri. Perkembangan yang demikian pada akhirnya menuntut peran orang tua agar dapat mengarahkan anak untuk menemukan jati dirinya. Yosia dinobatkan sebagai Raja Yerusalem pada usia 8 tahun. Ia telah diajarkan sejak kecil untuk mengenal Allah dan bertumbuh di dalam keluarga yang taat. Yosia  tidak mengikuti jejak kakeknya Manasye yang menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan membawa bangsa Yehuda untuk menyembah berhala (2 Raja-raja 21:1-18). Ia bertumbuh menjadi anak yang taat kepada Allah dan memilih untuk mereformasi atau melakukan pembaruan terhadap segala penyimpangan. Membimbing anak untuk menjadi pribadi yang baik dan berguna adalah dambaan setiap orang tua. Keluarga adalah basis pembentukan karakter dan kepribadian anak karena itu orang tua haruslah menjadi teladan orang berhikmat. Anak sudah mulai belajar menentukan yang salah dan benar ketika berumur 8 tahun dan orang tua terpanggil menjadi guru kehidupan yang meneladankan kebaikan. Teladan kebaikan adalah karakter orang tua berhikmat yang oleh karenanya anak-anak dibimbing dan dibentuk menjadi manusia yang taat kepada Allah. Anak-anak yang sejak dini telah diajarkan hal yang baik dan benar  menjadi berkualitas dalam perkembangan. Mereka akan menjadi orang berhikmat, tahu membedakan baik dan buruk, tidak jatuh ke dalam pencobaan lalu menjadi mangsa kesia-siaan serta taat kepada Allah. 

Doa: Ya, Tuhan, sertailah keluarga kami untuk tetap berhikmat kepada-Mu. Amin. (Sumber : LPJ GPM)

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter