Bacaan hari ini berisi pesan yang menarik dan sekaligus menantang orang Kristen. Umumnya manusia berkecenderungan untuk membalas perlakuan kejahatan dengan kejahatan karena didorong terusiknya harga diri dan rasa malu. Bila harga diri seseorang terusik dan ia mengalami rasa malu, maka sangat mungkin perlakuan jahat yang dialaminya akan dibalas dengan jahat pula. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah salah satu wujud perilaku orang bijak, dan karena itu merupakan keunikan hidup yang harus diwujudkan orang Kristen. Keunikan hidup demikian didasarkan pada prinsip kasih. Hal ini tersebut dalam ungkapan “Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan Tuhan akan membalas itu kepadamu”. Amsal ini menegaskan pentingnya bersikap baik terhadap musuh. Perilaku seperti ini bersifat ritual, maksudnya orang yang sudah melakukan kesalahan harus mengusung semangkok bara api di atas kepalanya, sebagai ungkapan penyesalan atas tindakkannya. Maksud Amsal ini adalah bahwa kebaikan akan menyebabkan orang yang bersalah menyesali perbuatan salahnya. Orang Kristen telah dianugerahi hikmat dan oleh sebab itu terpanggil untuk berbuat kebaikan ketika mengalami keburukan, agar Tuhan dimuliakan. Tuhan dimuliakan bila orang yang melakukan kejahatan menyadari kesalanannya dan bertobat. Orang jahat bertobat jika ia mengalami kebaikan Tuhan, melalui hidup orang Kristen yang bersedia mengampuni. Doa: Tuhan layakkanlah kami untuk mampu mengasihi orang yang melakukan kejahatan terhadap kami. Amin
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.
Related Posts
Tema bulan ini
Agungkan Tuhan Dengan Membela Kehidupan
Posting Komentar
Posting Komentar