“Untuk apakah kekayaan yang kumiliki ini jika pada akhirnya aku tidak dapat mewariskan kepada keturunanku”? Pertanyaan ini merupakan ekspresi suasana batin Abram. Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati Abram, sehingga Ia mengingatkan kembali akan janji-Nya tentang keturunan. Tuhan tidak melupakan apa yang telah diucapkanNya kepada Abram. Abram diajak untuk melihat karya tangan Tuhan agar keyakinannya tetap teguh. Ia berkata kepada Abram, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya, demikian banyaknya nanti keturunanmu”. Artinya dengan mengatakan itu, Tuhan menunjukkan siapa diriNya kepada Abram. Dia-lah Tuhan Pencipta semesta alam yang mengatur seisi ciptaan-Nya termasuk hal yang dianggap mustahil bagi Abram, maka percayalah ia. Keteguhan iman Abram untuk mempercayai janji Tuhan bukan berasal dari dirinya, tetapi karena dia melihat Tuhan Sang Khalik yang telah berjanji. Tuhan memperhitungkan kepercayaan Abram sebagai kebenaran. Firman hari ini mengajarkan kita bahwa janji Tuhan itu pasti! Tuhan tidak pernah ingkar janji. Kita dapat juga menghadapi berbagai kenyataan dan pergumulan hidup yang berdampak pada munculnya pertanyaan serta keraguan tentang janji atau kasih setia Tuhan. Kisah hari ini mengingatkan dan memberi inspirasi untuk tetap teguh beriman kepada Tuhan. Jangan meragukan kuasa-Nya, sebab Ia sanggup memberikan apapun yang kita butuhkan sekalipun itu mungkin mustahil untuk didapatkan. Biarlah kita semua yakin dan selalu berkata dalam berbagai situasi hidup,” Ku tahu siapa yang ku percaya,” Dialah Tuhan Pencipta semesta yang kasih-Nya tak pernah berubah dalam hidup kita.
Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu percaya pada janji dan kasih setiaMu dalam hidup ini, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar