Keberhasilan bisa membuat orang lupa diri dan sombong. Mudah sekali untuk merasa bahwa semua keberhasilan adalah usaha dan kerja keras serta kemampuan diri sendiri. Tujuan akhir dari semua itu hanya kepujian diri sendiri. Abram bukanlah tipe manusia seperti itu. Keberhasilan yang dia raih tidak membuatnya lupa diri dan sombong. Ia mempersembahkan seluruh keberhasilannya kepada Tuhan dengan cara memberikan persembahan persepuluhan kepada imam yang Mahatinggi, Melkisedek. Abram membuktikan bahwa dirinya adalah seorang beriman yang mengembalikan segala hormat dan pujian kepada Tuhan yang diyakininya sudah memberikan kepadanya keberhasilan dan kemenangan. Sikap Abram yang rendah hati membuatnya tidak melupakan orang-orang yang telah membantunya. Abram memastikan bahwa orang-orang itu mendapatkan pahala masing-masing sesuai dengan hak mereka sebagai pemenang perang. Ia juga tidak memberi kesempatan kepada orang berdosa bermegah atas orang benar. Sikapnya yang lain adalah menolak untuk menerima ucapan terimakasih Raja Sodom, karena merasa seakan-akan perbuatan Abram itu adalah jasa untuk Sodom. Abram tahu bahwa ia bertindak atas kehendak Tuhan untuk menyelamatkan Lot ponakannya. Oleh karena itu ia merasa tidak perlu menerima hadiah dari raja Sodom. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk hati-hati menyikapi keberhasilan. Keberhasilan dapat menjadi sumber kesombongan. Ingatlah selalu orang-orang yang telah membantu kita menuju keberhasilan dan mensyukurinya sebagai anugerah Tuhan. Gunakanlah semua keberhasilan itu untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya dan bukan untuk kemuliaan dan kepujian diri sendiri.
Doa: Tuhan, keberhasilan yang kami dapat biarlah dipersembahkan hanya bagi kemuliaan nama-Mu. Amin (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar