Ungkapan “Nyanyian ziarah” yang dipakai di awal mazmur ini sesungguhnya berarti “naik”. Yerusalem didirikan di daerah perbukitan, dan Bait Allah ada di atas bukit bernama Sion. Pemazmur naik menghampiri Allah dalam Bait-Nya yang Kudus dan berdoa mengakui kesalahannya. Ia berseru dari dalam kesukaran dan memohon agar Tuhan mengampuni kesalahannya. Kesalahan yang sudah dilakukan diakui dan berseru memohon agar Tuhan mendengar seruannya. Pengampunan Tuhan ia mohonkan supaya terlepas dari akibat kesalahannya. Pengampunan Tuhan-lah yang akan menyelamatkan pemazmur, sebab kasih setia ada pada-Nya. Keyakinannya akan kasih setia Tuhan teguh, sehingga ia sabar menanti jawaban Tuhan. Bacaan hari ini menegaskan pesan bahwa semua orang dapat melakukan kesalahan dan Tuhan tahu semuanya. Kita diminta untuk terbuka dan jujur mengakui semua kesalahan serta memohon pengampunan. Ingatlah kesalahan yang disembunyikan atau ditutupi memberatkan batin dan membuat hidup menjadi tidak bergairah. Kita mengharapkan pengampunan Tuhan agar terlepas dari rasa bersalah dan mengalami kelegaan. Tuhan itu baik, kasih setia ada pada-Nya, datanglah dan berserulah dari dalam kesukaranmu, Ia pasti mendengar. Berhati-hatilah menjalani keberadaan sebagai orang beriman agar terhindar dari melakukan kesalahan. Mohonlah hikmat dari-Nya supaya hidup dituntun dan diterangi serta berkenan kepada-Nya. Bersabarlah bila permohonan tidak cepat terjawab, percayalah bahwa pada waktu-Nya Tuhan pasti menjawab. Yakinlah akan kasih setia Tuhan yang tak pernah berkesudahan.
Doa: Ya Tuhan, ingatlah akan kami yang mengharapkan kasih setia-Mu. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar