Banyak orang mengalami tekanan batin ketika dihina, dicela dan dituding tanpa alasan yang jelas. Tekanan seperti ini pada saatnya akan mengakibatkan dialaminya stres dan depresi. Stres dan depresi mengakibatkan kelelahan serta kelemahan baik fisik maupun mental bahkan berbagai macam penyakit. Daud pun pernah mengalami pengalaman serupa, hatinya penuh sesak dengan hinaan. Telinganya tidak kuat lagi mendengar teriakan yang bernada ejekan. Matanya terasa perih melihat orang-orang dan pemandangan di sekelilingnya. Mulutnya pun terbungkam rapat tidak bisa lagi berkata apa-apa. Tekanan batin ini diatasinya dengan berdoa, menyembah dan menaikkan ucapan-ucapan syukur kepada Tuhan. Ia memohon belas kasihan, pertolongan, dan bimbingan Tuhan. Permohonannya bernada seruan dan pengakuan: ”Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan, jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong” (ayat 3 dan 4). Kata kami dalam bacaan ini menjelaskan bahwa permohonan Daud bukan saja bersifat pribadi tetapi juga persekutuan. Ia berdoa memohon pertolongan untuk seluruh umat dan dirinya sendiri. Berdoa sungguh-sungguh memohon belas kasihan Tuhan telah Daud teladankan kepada kita. Teladanilah sikap iman Daud dan yakinlah bahwa hanya belas kasihan Tuhan sajalah yang bisa mengatasi kemelut batin. Kemelut batin baik yang dialami secara pribadi maupun persekutuan dapat diatasi dengan memohon belas kasihan Tuhan. Belas kasihan Tuhan-lah yang mampu melegakan batin.
Doa: Ya Tuhan legakanlah tekanan batin kami dengan belas kasihan-Mu. Amin!
Posting Komentar
Posting Komentar