Setiap orang yang sakit, pasti tidak mampu menolong dirinya sendiri, tetapi ia membutuhkan pertolongan orang lain, apakah itu anggota keluarganya, sahabat, teman, bahkan orang – orang yang ada di sekitarnya. Persoalannya adalah, masih adakah kepekaan dan kepedulian kita terhadap saudara – saudara kita yang sakit? Bacaan kita menceriterakan bahwa ketika Yesus tiba di Genesaret, orang-orang yang mengenal Dia berlari – lari keseluruh daerah itu untuk membawa saudara – saudara mereka yang sakit kepada-Nya. Mereka beramai – ramai mengusung orang – orang yang sakit untuk disembuhkan oleh Yesus. Rupanya kesaksian tentang Yesus yang menyembuhkan orang-orang sakit telah sampai kepada mereka. Keyakinan mereka yang begitu besar akan Yesus tampak melalui ungkapan “supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh” (ay.56.b). Saat ini, banyak orang yang menderita sakit dengan berbagai jenis penyakit yang mengancam kehidupan. Sebagai orang percaya, kitapun terpanggil untuk menolong mereka, antara lain mendoakan dan memberi dukungan moril maupun materil. Dukungan banyak orang adalah kekuatan bagi orang yang sakit untuk disembuhkan dan dipulihkan. Bagaimana kita menyikapi panggilan ini dalam persekutuan kita, baik di keluarga, di Unit, Sektor, bahkan dalam persekutuan Jemaat. Yesus menghendaki agar kita saling menopang dan mendoakan dalam menghadapi setiap persoalan termasuk penderitaan sakit. Semakin banyak orang yang sepakat memohon kesembuhan, akan menjadi berkat kesembuhan bagi seseorang yang menderita sakit. Yesus katakan: “…Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di Sorga” (Matius 8:19).
Doa: Tuhan ajarlah kami untuk mendoakan sesama yang sakit, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar