Yesus dikenal luas sebagai ‘rabi’ atau guru yang suka “blusukan atau mengunjungi.” Ia pergi ke mana-mana dan masuk ke segala lapisan masyarakat. Kadang Ia bergaul dengan kaum marginal: para janda, anak yatim piatu, orang asing, orang-orang sakit, dan sebagainya; kadang pula Ia berdiri di muka umum dan mengajar di rumah-rumah ibadat di depan para pemuka agama, orang-orang Farisi, dan ahli-ahli Taurat. Ia suka berkeliling; dari desa ke desa, dari kota ke kota, dan dari rumah ke rumah. Tuhan Yesus adalah milik semua orang yang percaya kepada-Nya. Hari ini Penginjil Lukas menceritakan salah satu dari sekian banyak kebiasaan Yesus itu. Dalam suatu perjalanan-Nya, Ia mampir ke rumah Petrus dan melakukan penyembuhan terhadap mertua Petrus sedang sakit. Hanya dengan ‘menghardik’, demam keras yang dialami oleh ibu mertua Petrus itu pun hilang dalam sekejap. Ia mampu bangkit dan berdiri untuk melayani Yesus. Bahkan banyak orang yang menyaksikan peristiwa tersebut membawa begitu banyak orang sakit dan Yesus menyembuhkan mereka. Dalam kenyataan hidup sekarang ini, keluarga merupakan gereja kecil yang juga dapat menjadi alat penyalur kesembuhan bagi saudara bersaudara dalam lingkup keluarga dan masyarakat. Ada begitu banyak orang sakit dalam keluarga dan masyarakat yang memerlukan bantuan kita. Hal terpenting adalah penerimaan, sentuhan, rangkulan, pendampingan dan doa adalah kekuatan terbesar sebetulnya saat ini bagi hidup kemanusiaan. Mampukah kita melakukan aksi nyata seperti yang dilakukan oleh Yesus?
Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk mengasihi seperti-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar