“Bekerja s’lama siang, tatkala fajar trang. Janganlah tidur diam lalai waktu s’nang. Lihatlah matahari tak sua b’rentilah, ya dari pagi hari, hingga malamlah”, lirik lagu Dua Dahabat Lama, nomor 207 ini, mengajak kita untuk rajin bekerja dengan meneladani matahari, yang bekerja dengan setia untuk menerangi bumi, sejak terbit di pagi hari, sampai terbenam di sore hari. Nasehat untuk rajin bekerja juga menjadi penekanan rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Nasehat ini disampaikan oleh Paulus untuk mengajak jemaat hidup dalam kekudusan dan rajin bekerja sambil menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Paulus mengajak jemaat untuk menjauhkan diri dari orang malas dan tidak mengikuti jejak mereka. Paulus bahkan menegaskan bahwa: “…jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (ay.10.b). Paulus tidak asal bicara, tetapi dia malah menunjukkan teladan dengan bekerja keras dan tidak mau menjadi beban dari orang lain atau makan dari keringat orang lain. Sebagai orang percaya, kita pun harus memahami bahwa bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, walapun untuk menafkahi hidup keluarga orang harus bekerja. Bekerja adalah suatu panggilan iman yang harus diwujudkan dalam hidup bergereja dan bermasyarakat. Bekerja yang dimaksudkan adalah melakukan pekerjaan – pekerjaan yang baik dan benar. Dalam kenyataannya ada orang yang malas dan tidak mau bekerja, tetapi ingin menikmati hidup yang enak. Orang seperti ini cenderung untuk memanfaatkan orang lain bagi kepentingan dirinya, seperti suka mencuri, menipu, dan bersenang – senang diatas penderitaan orang lain. Sesungguhnya tidak dapat dibenarkan, jika ada orang yang mengatakan ‘tidak ada pekerjaan’ atau ‘belum dapat kerja’, tetapi hendaklah semua potensi dalam diri kita diberdayakan untuk bekerja.
Doa : Tuhan, ajar kami agar tidak makan dari keringat orang lain. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar