Setiap orang atau kelompok pasti mempunyai kenangan masa lalu, baik yang buruk maupun yang indah. Bagi banyak orang, mereka ingin melupakan kenangan buruk dan menyedihkan, tetapi sebaliknya kenangan yang indah ingin terus diingat. Salah seorang tokoh, mengatakan: “Kenangan perlu ada dalam hidup agar seseorang memiliki hidup dan masa depan yang jauh lebih baik serta menjadi warisan ingatan kepada anak-cucu (keturunan)”. Demikian pula dengan bangsa Israel, mereka memiliki kenangan yang pahit maupun yang manis selama perjalanan mereka dari Mesir menuju tanah Kanaan. Mereka mengalami perbudakan di Mesir, dikejar-kejar oleh musuh, kehabisan makanan, mengalami kedinginan karena cuaca gurun, kelelahan dan kematian karena perjalanan panjang selama 40 tahun di gurun. Namun, Tuhan mengasihi mereka. Ia menjaga dan melindungi mereka, ia memberi mereka makan roti, burung puyuh dan manna. Perbuatan baik Allah ini mesti dikenang oleh bangsa Israel dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, Musa memberikan perintah untuk mengambil manna dan menyimpannya di Bait Allah supaya menjadi kenangan dan peringatan bagi ke- turunan Israel (ay.32), bahwa Allah mengasihi dan memberkati nenek moyang mereka dengan memberi mereka makan manna untuk menopang perjalanan pengembaraan di padang gurun (band. Ay.15-16). Maknanya bagi kita saat ini, bahwa perjalanan hidup kita juga memiliki kenangan yang pahit maupun manis (ada sukses ada gagal). Akan tetapi Tuhan tidak meninggalkan kita sendiri. Ia senantiasa menuntun, membimbing dan memberkati kita. Oleh karena itu kebaikan Tuhan jangan dilupakan, melainkan diajarkan berulang-ulang kepada anak-cucu kita supaya mereka pun mengingat kebaikan Tuhan dan senantiasa bersyukur.
Doa : Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas segala penyertaan dan perlindungan disepanjang hidup kami, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar