Dalam novel karangan G.K Chesterton yang berjudul The Man Who Was Thursdya, seorang polisa agen rahasia menyelunduk ke dalam kelompok pemberontak yang ingin mengacaukan dunia. Ia diselimuti ketakutan yang luar biasa, sampai akhirnya ia menemukan seorang sekutu di dalam kelompok itu. Chesterton menuliskan perasaan sang polisi ketia menemukan soerang teman: "dalam semua percobaan ini, akar ketakutannya adalah kesendirian. Betapa besarnya perbedaan antara sendirian dan memiliki seorang teman. Para ahli matematika mengatakan bahwa empat orang adalah dua orang di tambah dua orang. Namun bila kita mendapatkan seorang teman, kita bulan sekedar dua orang yang bersatu, melainkan bagiakan kesatuan dua ribu orang." Pernyataan Chesterton ini tidak hanya dapat dimengerti bahwa kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain, tetapi sebagai orang percaya penyataan Chesterton ini mengingatkan kita akan relasi kita dengan Tuhan Yesus Kristus. Persekutuan kita dengan Dia, akan memungkinkan kita untuk menghadapi berbagai ujian bahkan jika itu adalah perbuatan dosa. Tuhan Yesus Kristus akan menolong kita menghadapinya bahkan mengalahkan cobaan-cobaan tersebut.
Doa: Sertailah kami ya Tuhan, karena tanpamu, kami tidak bisa berbuat apa apa. Amin!
| AYAT BACAAN SEPEKAN (LPJ GPM) : 23 - 29 Oktober 2017 |
| NO | TGL | HARI | AYAT BACAAN |
| 1 | 23/10/17 | Sen | 1 Yohanes 1 :1-4 (Tematis) : Terimalah Injil Yang Memberi Kita Hidup |
| 2 | 24/10/17 | Sel | Filipi 3 : 4b-11 (Tematis) : Berjuanglah Menggapai Tujuanmu |
| 3 | 25/10/17 | Rab | 1 Korintus 7 : 32-34 (Tematis) : Menikah atau Tidak Tetap Efektif Pekerjaan Tuhan |
| 4 | 26/10/17 | Kam | 1 Korintus 7 : 35-40 (Tematis) : Seandainya |
| 5 | 27/10/17 | Jum | Filipi 2 : 5-11 (Tematis) Kesediaan untuk Merendah |
| 6 | 28/10/17 | Sab | 1 Korintus 15 : 56-58 (ay.58) : Tak Bisa Sendiri |
| 7 | 29/10/17 | Ming | Mazmur 23 : 1-6 (Tematis) : Gembala Baik Bersuling Nan Merdu |
Posting Komentar
Posting Komentar