Natal : Peristiwa yang Inspiratif
(oleh : Basuki Tjahja Purnama)
Kisah Natal punya pesan-pesan yang sangat sederhana, jelas dan praktis. Namun, karena sederhana, pesan yang gamblang itu sering terlupakan, bahkan kerap dianggap remeh. Padahal, jika dimaknai, diyakini, dan dijalankan, pesan itu punya kekuatan mengubah sikap semua orang termasuk yang dekat dengan dunia politik. Perubahan itu adalah sikap yang sebelumnya hanya melayani kepentingan diri sendiri menjadi sikap yang melayani orang lain.
Hal pertama adalah menjadi pemimpin yang beriman dan berani mengambil resiko. Pesan Natal yang inspiratif itu dapat ditimba dari cerita Natal yang diawali kisah Yusuf dan Maria tunangannya yang tiba-tiba mengandung. Kita bisa membayangkan bagaimana kebingungan Yusuf waktu itu sehingga ia sempat mempertimbangkan menceraikan Maria secara diam-diam. Tetapi karena keyakinanya, Yusuf berani mengambil pilihan yang tidak "populis dan beresiko.
Hal kedua sadalah empati dan pengorbanan. Cerita Natal menggambarkan kesediaan Yang Kuasa untuk hadir di tengah-tengah manusia, dan ikut merasakan segala sesuatu yang dirasakan manusia, baik suka maupun duka. Jika yang Kuasa saja bersedia berempati dan berkorban untuk kita yang hina, bukankah kita seharusnya melakukan hal yang sams dengan saudara-saudara yang kurang beruntung?
Hal ketiga adalah harapan. Sepanjang cerita Natal, ada Yang Kuasa yng terus campur tangan dalam setiap segmen. Yang pasti, di tengah segala kebuntuan yang dihadapi negeri ini dan kebobrokan yang ada, Natal mengingatkan kita bahwa Yang Kuasa selalu mau campur tangah. Natal mengingatkan kepada kita, tanpa campur tangan Yang Kuasa, manusia yang mampu mencari jalan keluar sendiri. Seperit kata Andar Ismail dalam bukunya, Tuhan mengajak manusia "berjabat tangan", memberikan hak istimewa untuk menusia ikut ambil bagian dalam rencana kerja-Nya.
Hal keempat adalah keadilan. Cerita kelahiran Yesus tidak berdiri sendiri. Ia merupakan satu kesatuan dengan cerita hidup Yesus. Kedatangan dan kelahiran Yesus baru bisa berarti ketika kita melihat karya-Nya di dunia. Sepanjang perjalanan-Nya, satu benang merah yang tidak pernah hilang adalah keadilan, keadilan untuk umat manusia, keadilan untuk yang tertindas, keadilan untuk yang sakit, keadilan untuk yang tidak mampu, keadilan untuk yang diinjak, keadilan untuk anak kecil, keadilan untuk pemungut cukai, dan lainnya. (ahok.org)
Posting Komentar
Posting Komentar