Penulis Amsal menasihati orang malas agar belajar dari semut; makhluk kecil yang rajin, terorganisir, dan bekerja tanpa diawasi. Ia memperingatkan bahwa kemalasan akan membawa kemiskinan seperti perampok yang datang tiba-tiba. Alkitab memang memberi makna tentang hal menghargai kerja sebagai cara untuk mencerminkan karakter Allah Sang Pencipta. Seperti semut yang bekerja tanpa paksaan, manusia dipanggil untuk bekerja bukan karena takut hukuman, tetapi karena memahami tujuan hidupnya. Kemalasan bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi bisa menjadi dosa sosial bila membuat seseorang menjadi beban atau tidak peduli pada kesejahteraan bersama. Amsal memberi seruan agar setiap orang aktif berkontribusi untuk kesejahteraan hidup bersama. Kesejahteraan bukanlah mimpi dan tidak bisa tidak datang secara instan. Ada proses, ketekunan, dan pengaturan hidup yang harus diusahakan untuk memperolehnya. Dalam konteks ini, kemerdekaan haruslah dimengerti sebagai kebebasan untuk bertindak secara bijak dan bertanggung jawab demi kebaikan diri dan orang lain. Jadi berusahalah dan bekerjalah sebagai wujud syukur kepada Allah yang memberi kehidupan! Bangun budaya kerja keras, saling dukung, dan gotong royong sebagai jalan menuju kesejahteraan bersama.
Doa : Tuhan, ajarlah kami menggunakan kebebasan yang mendatangkan kesejahteraan bersama. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar