Biasanya, ketika seseorang berada dalam situasi genting dan tertindas, jati dirinya akan terlihat. Entah dia marah, entah dia membela diri. Paulus, meskipun dalam keadaan terjepit, tidak mementingkan dirinya sendiri. Paulus malah menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan injil. Paulus bercerita tentang pertobatannya kepada raja Agripa. Selain menceritakan pertobatan dan panggilannya, Paulus juga mengajak raja Agripa untuk percaya kepada Yesus. Paulus tidak peduli dengan kondisi dirinya. Ia justru sangat peduli dengan orang-orang yang dia hadapi, karena mereka adalah orang-orang terhilang yang perlu diselamatkan. Adakah kepedulian itu kita miliki juga, kepedulian terhadap orang-orang yang terhilang yang ada di sekitar kita? Seperti Paulus yang di tengah himpitan sekalipun tetap memberitakan tentang keselamatan, marilah kita juga melakukan hal yang sama. Baik ataupun tidak baik keadaan kita, tetaplah bersyukur dan tetap nyatakan kebaikan Tuhan bagi sesama. Mintalah pertolongan Tuhan, agar kita mampu untuk melakukannya.
Doa: Jangan Iman kami goyah Tuhan, Ketika dihajar ujian dan cobaan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar