Tawanlah Pikiran dan Hati yang Gelap

Posting Komentar
Bacaan: 2 Korintus 10:1-6
Upaya untuk semakin mengenal Allah tidak akan pernah lepas dari berbagai pencobaan. Kitab 2 Korintus memberikan gambaran itu, bahwa jemaat di Korintus berada dalam pencobaan, karena munculnya kelompok lain yang meragukan Paulus sebagai rasul sejati. Usaha mereka untuk memamerkan kuasa rohani yang dimiliki berhasil memenangkan mayoritas jemaat. Bahkan dalam serangan mereka, Paulus disebutkan sebagai sosok yang sikapnya lemah dan perkataannya tidak berarti arti jika berhadapan muka dengan muka. Menariknya, dalam serangan balik Paulus, ia tidak memamerkan diri sebagai seora seorang rasul, sebagaimana lawannya. Namun ia mengutip sapaan kebanggaan yang dipakai para lawannya itu untuk menyatakan, bahwa mereka tidak berhak menggunakan sapaan itu. Paulus memberikan argumentasi menarik, bahwa di dalam kelemahannya, kuasa Allah dinyatakan. Tanggapan balik Paulus terhadap para penyesat itu memperlihatkan, bahwa dirinya sungguh mengenal Allah yang lemah lembut dan ramah itu. Pengenalan akan Allah telah membawa Paulus untuk menawan pikiran dan hati yang gelap, sehingga ia tidak lebih membuat kacau keadaan jemaat Korintus di tengah persoalan yang dihadapi. Kita di masa kini juga patut belajar dari sikap Paulus yang mewarisi kelemahlembutan dan keramahan Allah. Sikap yang lemah lembut dan ramah adalah bukti penawanan kita atas pikiran dan hati yang gelap. Sebab kita percaya, bahwa hidup dengan pikiran dan hati yang gelap tidak akan pernah mendatangkan berkat.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk menawan pikiran dan hati yang gelap, Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter