Santun Menyampaikan Pendapat

Posting Komentar
Bacaan: Kisah Para Rasul 15 : 1-15
Sore itu suhu dalam rumah terasa lebih panah. Angin yang bertiup lembut dari luar tak mampu membendung kegerahan hati orang-orang yang berada dalam rumah. Seorang laki-laki paruh baya yang duduk di kursi roda tampak kebingungan menyaksikan keributan orang-orang disekitarnya. Seorang wanita muda yang lebih banyak memilih diam selama percakapan dalam keluarga berlangsung, tiba-tiba berdiri dan mengatakan: "saya akan merawat kakak, jika kalian semua sibuk dan sulit mengatur waktu. Tanggung jawab ini merupakan tugas kita bersama. Lain kali jika kalian tidak sibuk, mungkin kalian bisa berbagi tanggung jawab ini juga." Selasai wanita tersebut berbicara, suasana dalam rumah itu pun menjadi tenang. Saudara-saudaranya yang lain mengangguk tanda setuju, laki-laki di kursi orda pun tak dapat menahan tangisannya. Ia terharu mendengar perkataan adik perempuannya yang terasa sangat peduli padanya. Seituasi kelarga yang demikian bukan hanya dialami oleh wanita muda ini dan sudara-saudaranya, tapi mungkin juga oleh keluarga-keluarga kristen yang lain. Perbedaan pendapat hingga pertengkaran mungkin tak terelakkan. Namun sebagai orang Kristen, kita dituntut untuk bersikap bijak dengan tuntunan Roh Kudus. Sama seperti Petrus yang menyampaikan pendapatnya dengan santun sebagai cara ia menyaksikan Tuhan yang diimanya, demikian jugalah seharusnya dengan kita.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk santun menyampaikan pendapat. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter