Hargai Yang Dicintai

Posting Komentar
Bacaan: Kidung Agung 1 : 2 - 8
Tindakan sewenang-wenang seperti ini dapat saja terjadi dalam keluarga antara suami dan istri, adik dan kakak serta orang tua dan anak. Hal ini tentu saja berpengaruh pada relasi yang dapat menimbulkan perseteruan dan perpecahan dalam keluarga. Karena itu hal terpenting yang harus dibangun yaitu menghargai yang dicintai. Inilah yang nampak dalam bacaan kita “putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; Artinya ada tindakan sewenang-wenang yang terjadi diantara anggota keluarga. Namun, menariknya ada sikap tunduk atau patuh kepada orang-orang yang dicintai. Sikap ini dibuktikan dengan ungkapan Kebun anggurku sendiri tidak kujaga. Maksudnya ialah sikap rela berkorban yang ditunjukkan, menggambarkan sikap hidup yang bertujuan mengutamakan keutuhan keluarga meskipun ada konsekuensinya. Sesuai firman Tuhan, kita diajarkan agar tidak mengabaikan mereka yang dicintai melainkan menghargai dengan sepenuh hati. Sebab ketika kita saling menghargai dalam keluarga, maka sikap ini juga yang akan diterapkan di lingkungan masyarakat. Sebagai orang percaya, tidaklah patut berlaku sewenang-wenang terhadap orang lain, apalagi keluarga sendiri. Sebab  akan ada yang tersakiti karena sikap dan tindakan kita. Ingatlah, orang yang cintanya tulus selalu siap berkorban demi merawat keutuhan keluarga. Karena semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang semestinya, Jadi teruslah menjadi pribadi yang selalu menghargai dan tidak menyakiti mereka yang kita cintai.
Doa: Mampukanlah kami Tuhan, supaya kami tidak menjadi pelaku-pelaku penindasan. Amin. 
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter