Berdoa Meminta Hikmat

Posting Komentar
Bacaan: 2 Tawarikh 1 : 1-13
Raja berasal dari bahasa Sansekerta rajan, merujuk pada seseorang yang memimpin sebuah kerajaan; orang yang memegang jabatan paling tinggi dalam sebuah kelompok. Berbicara tentang raja, maka yang terlintas adalah istana megah dengan puluhan bahkan ratusan pengawal yang siap melayani kapan saja, disamping kekuasaan yang tak terbatas. Pendak kata "raja" adalah simbil kemegahan dan kehormatan. Salomo sebagai raja pengganti Daud memimpin kerajaan Israel juga berada pada posisi yang sama. Kekuasaan yang tidak terbatas, memiliki jumlah pengikut yang besar, dengan daerah kekuasaan yang luas serta dikasihi Allah secara spesial. Hal ini bisa saja membuat Salomo mabud kepayang dan "memanfaatkan" kebaikan Allah. Bukan hanya berbagai fasilitas berlimpah dalam fungsi dan perannya sebagai raja. Salomo bahkan diberikan keistimewaan untuk mengajukan permintaan khusus pada Allah. Namun, Salomo tidak meminta yang umumnya diharapkan penguasa yakni harta, kekayaan, kemuliaan, nama besar, umur panjang atau balasan Allah terhadap musuh-musuh Salomo, melainkan ia meminta hikmat dan pengertian. Salomo menyadari hikmat merupakan kebutuhan penting bagi dirinya sebagai raja yang bertanggung jawab untuk memutuskan hal-hal terkait dengan kehidupan rakyatnya. Seperti Salomo, hendaknya kita juga belajar meminta yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Pakailah doa dengan benar, bukan untuk memenuhi apa yang kita anggap baik, namun apa yang Tuhan anggap baik dan baik juga bagi orang lain.
Doa: Ya Tuhan tolonglah agar kami berhikmat dalam setiap langkah. Amin
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter