Kita punya cara pandang tersendiri dalam melihat berbagai peristiwa kehidupan. Terkadang segala yang kita rencanakan secara matang mengalami kegagalan. Kita mengeluh, kecewa bahkan menganggap Allah tidak adil. Padahal dari setiap peristiwa yang dialami itu harus dijadikan sebagai suatu pelajaran berharga. Belajarlah dari kehidupan Ayub yang tetap bersedia dibentuk oleh Allah walaupun menghadapi berbagai macam bentuk kesesakan dan kesukaran dalam kehidupannya. Ayub tetap menunjukan kasih, kesetiaan dan kepercayaannya kepada Allah. Ia mengakui satu hal bahwa ini adalah cara Allah untuk mendidik dan membawanya dekat kepada Allah. Ia menyerahkan hidup sepenuhnya dikendalikan oleh tangan kasih Allah. Teguran dan didikan Allah terkadang tidak dapat dimengerti dengan pengertian kita yang terbatas. Kita mesti hidup dalam kerendahan hati. agar dengan hikmat Allah dituntun untuk lebih memahami maksud Allah dibalik setiap peristiwa yang dialami dalam kehidupan. Berbahagialah manusia yang ditegur Allah, sebab teguran dan didikanNya berujung kebaikan. Benarlah apa yang diungkapkan dalam refrein lagu KJ.408: "suka dukaku dipakaiNya untuk kebaikanku".
Doa: Ajari kami untuk memahami semua teguranMu, bahwa itu semua untuk kebaikan kami. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar