Salah satu sikap atau tindakan memperjuangkan keadilan yakni dengan berani mengutarakan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi tidak semua orang mampu mengambil sikap dan tindakan seperti ini. hal ini disebabkan karena tidak berani, adanya tekanan atau ancaman dari pihak lain dan sebagainya. Akan tetapi berbanding terbalik dengan sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh Yesus dalam bacaan kita. Terlihat jelas bahwa dalam proses peradilan yang dihadapi Yesus, Ia meresponi setiap pertanyaan yang ditujukan kepada-Nya oleh pilatus (ay. 34, 36-37). Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Yesus, memperlihatkan keberanianya-Nya bersuara untuk menyatakan pendapat. Tanpa gentar sedikitpun, Yesus membenarkan perkataan Pilatus tentang status yang dimilikinya sebagai seorang raja (ay.37). Tindakan berani tanpa takut yang dilakukan oleh Yesus sudah sepatutnya diteladani oleh kita. Karena ada saat dimana kita hanya perlu diam dan mendengar saja, tetapi ada saat dimana kita juga harus secara tegas bersuara. Sebab semua orang memiliki hak untuk berpendapat bahkan membela diri sekalipun. Sikap takut dan tidak berani akan cenderung membuat kita seperti seorang pengecut dan tidak mampu mengungkapkan kebenaran. Padahal ketika kita menyampaikan pendapat bahkan mengungkapkan kebenaran, menunjukkan karakter dan ciri khas kekristenan yang meneladani Yesus. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mengungkapkan kebenaran, kita dapat saja diperhadapkan dengan berbagai tantangan seperti tekanan, ancaman, status sosial yang rendal dll. Jangan biarkan hal-hal tersebut membungkam mulut kita untuk memperkatakan kebenaran, karena dengan demikian menunjukkan keberpihakan kita dalam memperjuangkan keadilan. Tetaplah berani mengupayakan dan memperjuangkan kebenaran juga keadilan.
Doa: Bapa di Sorga, tolonglah kami untuk memperkatakan yang benar meski ada dalam derita. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar