Hidup Yang Murni : Tidak Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan

Posting Komentar
Bacaan. 1 Samuel 24 : 11 – 23 
Rasa iri membuat Saul ingin menghabisi Daud. Saul tidak terima dengan pujian yang diberikan rakyat terhadap Daud karena berhasil mengalahkan orang Filistin (Goliat dan tentaranya). Daud menghindar dan sembunyi dalam gua yang ada pada gunung batu Kambing Hutan, di padang gurun En-Gedi. Jika Daud adalah seorang yang tidak takut Tuhan, maka dengan mudah ia sudah membunuh Saul di goa itu. Saul sama sekali tidak menyadari keberadaan Daud di situ. Tetapi yang dilakukan Daud hanyalah memotong punca jubah (ujung/ sudut kain selendang atau serbai) Saul. Setelah Saul keluar dari goa itu, Daud menyusulnya dan memanggil namanya kemudian sujud di hadapannya. Sesudah itu Daud bangun dan menunjukkan punca jubah Saul yang dipotongnya dan berkata bahwa sebetulnya itu kesempatan untuk membunuh Saul. Namun karena rasa sayang dan hormatnya kepada Saul maka ia tidak melakukan itu. Malah Saul disapanya sebagai “ayahku” (ay.12), sapaan yang menunjukan adanya hubungan kekeluargaan. Sapaan ini bisa saja terjadi karena Daud adalah menantu Saul, suami Mikhal, anak perempuan Saul, (band. 1 Sam.18), tetapi juga sebagai uangkapan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Rasa iri memang sangat berbahaya karena dapat membuat orang melakukan hal-hal jahat seperti yang dilakukan Saul terhadap Daud. Namun kasih sayang dan kerendahan hati dapat mengalahkan semua rasa yang negatif, seperti : iri hati, cemburu dendam dan sejenisnya. Teks hari ini menceritakan bahwa Daud telah memperlihatkan kebaikan. Kasih sayang dan kerendahan hati itu bisa dimilki Daud karena hanya Tuhan yang menjadi andalannya. Daud menyerahkan setiap persoalan yang dihadapinya kepada Tuhan. Karena itu Daud terhindar dari keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan. Hendaklah kita tetap berusaha untuk mengakui kelebihan orang lain sehingga tidak cemburu dan iri. Jangan menyimpan dendam, tetapi belajarlah untuk memberi pengampungan. Milikilah kasih dan kerendahan hati, yang akan menuntun kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Andalkan Tuhan, bukan kekuatan sendiri, sebab pada kta ada keterbatasan. Hidplah dalam perdamaian dengan semua orang. 
Doa: Tuhan, kiranya kami tidak  membalas kejahatan dengan kejahatan. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter