Nas hari ini mengisahkan tentang Daniel yang berdoa memohon pengampunan dari Tuhan. Pelanggaran dan dosa telah dilakukan oleh leluhur bangsa Israel, termasuk dirinya. Daniel membuat perenungan dan refleksi atas pengalaman beriman bangsa Israel sampai harus dibuang ke Babel. Bukanlah kebetulan, bangsa pilihan Tuhan ini harus keluar dari tanah perjanjian dan Yerusalem. Peristiwa pembuangan ke Babel dimaknai sebagai teguran Tuhan. Bangsa pilihan ini telah hidup jauh dari segala perintah dan ketetapan Tuhan. Mereka berubah setia dan memberontak terhadap Tuhan. Bangsa Israel mengalami penghukuman sebagai bentuk didikan Tuhan yang keras sebab cinta kasih-Nya tak pernah berubah. Keyakinan atas cinta kasih Tuhan itulah yang mendasari akta iman Daniel. Ia berdoa sambil berpuasa dengan mengenakan kain kabung dan abu sebagai wujud kesungguhan memohon pengampunan serta belas kasihan Tuhan. Perjalanan panjang bangsanya sejak dari Mesir sampai Kanaan ternoda karena mereka melakukan banyak pelanggaran. Namun oleh sebab kebesaran cinta kasih Tuhan yang mengampuni, membarui dan menyelamatkan, mereka dilayakkan dan berkenan di hadapan-Nya. Belas kasihan Tuhan demikian besarnya bagi semua orang yang mengaku dosa dan memohon pengampunan-Nya. Akuilah kesalahan, pelanggaran atau dosa dalam doa dan pergumulan, mohonlah belas kasihan-Nya yang mengampuni. Persoalan, tantangan bahkan penderitaan yang kita alami dalam perjalanan hidup, hendaknya dimaknai dan disyukuri. Tuhan itu baik dan yakinlah bahwa dalam segala hal atau peristiwa, Ia pasti turut campur tangan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kasih setia-Nya tak terbatas, perbaikilah yang salah dan jadilah manusia baru serta teruslah murnikan hidup. Hiduplah sebagai orang beriman yang dimurnikan dalam cinta kasih Tuhan kini dan selamanya.
Doa: Tuhan, kami berdoa memohon ampunan-Mu atas segala dosa. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar