Sebutan “Anak Domba Allah” dipakai oleh Yohanes untuk menyebutkan diri Yesus. Ia disebut sebagai Anak Domba yang akan dibawa untuk disembelih supaya umat ditebus. Sedangkan ungkapan “Anak Allah” menunjuk pada pengertian bahwa Yesus adalah pilihan Allah untuk memerintah Israel. Kesaksian Yohanes berdasar pada apa yang dilihat, dialami dan dipahami. Penyaksi mata ini menyaksikan bahwa sekalipun dia mendahului Yesus, tapi sesungguhnya Yesus telah ada sebelumnya. Mari cermati dengan baik makna di balik kesaksian Yohanes pembaptis. Ia bersaksi tentang siapa Yesus, hubungan-Nya dengan Bapa dan apa yang dilakukan-Nya. Yesus adalah pencipta dan pemelihara. Ia memelihara semua ciptaan dengan cara menebus dan memerintah. Ada dua pelajaran yang dapat disimak dari kesaksian Yohanes pembaptis ini. Pertama, berusahalah menjadi manusia yang jujur atau tidak berbohong saat berbicara. Perkataan yang keluar adalah ekspresi iman dan oleh sebab itu seharusnya adalah suatu kebenaran. Kebenaran tak bisa dikarang atau diada-adakan dan direkayasa tanpa bukti karena harus berdasar pada apa yang dilihat, dialami serta dipahami. Baik dan bijak adanya kalau hidup ini dijalani sebagai manusia yang berkata jujur bukan pembohong. Kedua, pada dasarnya setiap perkataan adalah kesaksian tentang Tuhan kita di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Perkataan adalah kesaksian tentang Tuhan, bukanlah sarana mencari popularitas dan kepentingan diri. Memang tak ada salahnya untuk berbicara tentang kepentingan diri, hanya saja jangan sampai lupa untuk memuliakan Tuhan. Biarlah dengan semua perkataan yang kita ucapkan Tuhan dikenal, dipercaya dan dimuliakan oleh semua orang yang mendengarnya. Kiranya tidaklah terjadi, karena perkataan kita, Tuhan dipermalukan. Perkataan adalah kesaksian sehingga haruslah berarti bagi sesama dan membuat Tuhan dimuliakan.
Doa : Kami hendak menyaksikan Engkau Yesus dalam kehidupan kami setiap waktu. Amin
Posting Komentar
Posting Komentar