Bagaimana orang buta menuntun orang tuli, tentu sama-sama mengalami kesulitan tiba di tujuan. Pertanyaannya, apa yang membuat mereka dapat tiba di tujuan? Mereka perlu memiliki perasaan yang sama, ketaatan bersama, tidak saling menyalahkan juga tidak marah-marah. Kepekaan dan kebersamaanlah yang memungkinkan mereka dapat mencapai tujuan, walau tidak melihat dan mendengar. Kita juga ttidak mungkin melihat wajah Allah secara langsung atau muka dengan muka. Namun, ketika mengetahui bahwa Dia adalah Allah yang menuntun kita pada jalan hidup yang benar, maka dialamilah rasa senang. Firman, ajaran dan peraturan-Nya adalah penuntun di jalan yang harus ditempuh orang beriman. Berilah hidup dituntun Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera bagaikan sungai yang tidak pernah kering. Bukan saja itu, kebahagiaan melimpah bagaikan gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, menjadi bagian hidup kita. Pilihlah jalan Tuhan, yakni kasih setia dan kebenaran serta berpeganglah pada kehendak-Nya. Hindarilah untuk memilih jalan sendiri atau tidak mau dihentar Tuhan, Hidup ini milik Tuhan dan Dialah suumber kebahagiaan, bukan materi, kepintaran, kuasa, jabatan dan yang lainnya. Kebahagiaan dan damai sejahtera tidak bisa ditukar atau dibeli dengan apa pun sebab semua itu adalah anugerahTuhan bagi mereka yang berkenan pada-Nya. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan damai sejahtera sejati adalah milik Yang Mahakudus, Tuhan Penebus. Dia akan menganugerahkannya bila kita hidup menurut jalan yang dikehendaki-Nya. Keturunan kita akan seperti pasir dan anak cucu bagaikan kersik (kerikil halus) banyaknya serta tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan di hadapan Tuhan.
Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang taat kepada-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar