Bacaan hari ini, menyatakan kepada kita bahwa segala hal akan berlalu, tetapi kasih setia Tuhan dan perjanjian damai-Nya tinggal tetap, dan tidak akan berubah bagi kita. Kasih setia Tuhan itulah landasan hidup kita, atau tempat kita berlabuh. Ingatlah bahwa perjanjian damai-Nya tetap menyertai kita, bahkan dalam badai sekalipun. Badai kehidupan bisa datang silih berganti, tetapi perjanjian damai-Nya tetap ada bagi kita. Karena itu, mari kita andalkan kasih setia-Nya dan perjanjian damai-Nya. Semua itu akan tinggal tetap, atau selalu menjadi milik kita. Mari berpegang pada Firman Tuhan. Percaya pada rancangan, janji dan petunjuk-Nya. Karena Dia Tuhan yang dapat kita andalkan. Perbuatan-Nya ajaib tak perlu diragukan. Dia tidak akan pernah salah, ingkar janji, atau lalai menjaga dan melindungi kita. Ia akan menuntun kita melewati berbagai musim dan memimpin menuju kasih dan kebaikan serta menikmati perjanjian damai-Nya. Saat kita menantikan janji Tuhan untuk waktu yang lama, terkadang timbul pertanyaan-pertanyaan dalam hati. Apakah mungkin kita belum menerima janji itu karena sudah melakukan kesalahan? Ya, setiap pelanggaran ada konsekuensinya. Namun harus dipahami bahwa kasih Allah jauh lebih besar dari segala dosa dan pelanggaran kita. Dia tahu kita ini manusia lemah yang tidak luput dari kesalahan. Selama ada kesungguhan untuk tidak mengulangi kesalahan, kemudian belajar hidup kudus serta berusaha mentaati perkataan-Nya, akan selalu ada anugerah dan kasih karunia yang dilimpahkan-Nya atas kita. Itulah sebabnya janji-Nya tidak tergoyahkan. Sambutlah Dia, Tuhan pembawa damai dengan pengharapan karena Dia tidak pernah mengecewakan.
Doa: Ya Tuhan, siapkan kami untuk menyambut kedatangan-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar