Dalam kondisi yang terpuruk seringkali kita berharap agar dapat keluar dengan selamat dari situasi itu. Keterpurukan dapat saja melanda siapapun baik pribadi, keluarga, masyarakat dan lain sebagainya. Bangsa Israel pernah pula mengalami keterpurukkan, yakni ketika mereka berada di bawah kendali kekuasaan bangsa lain dan mengalami pembuangan. Selain dibuang dalam pembuangan di Babel, mereka juga mengalami diaspora atau tercerai berai ke berbagai tempat. Namun nabi Mikha hadir dengan nubuatannya saat itu umat Israel di tindas bahkan harus meninggalkan Yerusalem, akan tetapi pada saatnya nanti semua orang akan yang memberitakan tentang harapan bagi umat Allah. Meskipun pada kembali ke negeri pemberian Allah itu. Nabi Mikha juga menggambarkan saat dimana ketika orang Yehuda pulang dan membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci yang sebelumnya telah diruntuhkan oleh bangsa lain. Demikianlah Sion akan menjadi pusat kerajaan damai. Artinya bahwa ada saatnya dimana tidak ada lagi peperangan melainkan kedamaian. Seperti Sion yang menjadi pusat kerajaan damai, demikian juga dengan kehidupan kita sebagai orang percaya. Supaya dengan keberadaan kita orang lain pun dapat merasakan kehidupan yang tenteram, nyaman serta penuh dengan sukacita. Intinya, kehadiran kita dapat memberikan rasa damai bagi kehidupan sesama. Jangan biarkan kehidupan kita dipenuhi dengan perselisihan, kebencian, amarah dan dendam. Semuanya justru akan menjauhkan hati dan pikiran kita dari damai itu sendiri. Biarlah dengan menciptakan kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera yang berasal dari Allah, hidup kita semakin berarti di dalam keluarga, hidup bergereja maupun kehidupan bermasyarakat. Jadilah bermakna dan siapkanlah hati kita sebagai umat Allah dalam menyambut datangnya Sang pembawa damai.
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami agar menjadi berarti dengan memberikan kedamaian. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar