JANGAN PERNAH MALU UNTUK MEMBERITAKAN INJIL

Posting Komentar
Bacaan. 2 Timotius 1 : 11-12
Rasul Paulus menganggap Timotius seperti anaknya sendiri (1 Tim 1 : 2). Mereka telah mengadakan perjalanan bersama dan bekerja sama dengan erat (lihat. misalnya Kisah 16 : 1-3). Kedekatan inilah yang menyebabkan Paulus menyampaikan nasihat dan peringatan bagi Timotius. Paulus menasihati dan mengingatkan Timotius walau sedang dalam penjara (banding 2 Tim 1 : 8). Injil Kristus harus terus diberitakan dan karena itu Timotius harus meneladani Paulus. Paulus telah menunjukkan teladan keberanian dan kesungguhan. Ia berharap Timotius dapat melanjutkan tugas memberitakan Injil dengan tidak perlu merisaukan dirinya. Timotius harus memberitakan Injil dengan berani dan tanpa malu. Paulus sadar bahwa Timotius masih muda dan kemudaan itu dapat menjadi hambatan bagi kelangsungan pemberitaan Injil. Oleh sebab itu ia mengingatkan Timotius bahwa sekalipun masih muda, namun pada dirinya ada potensi dan keunggulan iman serta pengalaman memberitakan Injil. Sama seperti Paulus tak pernah malu dalam pemberitaan Injil, maka demikian pula halnya ia berhadap pada Timotius. Timotius diminta untuk meyakini kuasa Kristus yang akan memampukan dia sekalipun masih muda. Kristus berkuasa memelihara hidup mereka yang diutus-Nya. Penderitaan dan kemudaan bukanlah alasan untuk menjadi takut dan malu. Kita pun belajar bahwa hidup ini haruslah dijalani dengan berani sebab meyakini kuasa Kristus. Jangalah takut menghadapi kesukaran di hari ini atau hari esok yang masih menjadi rahasia. Teruslah beritakan Injil dengan tidak malu atau rendah diri, meresa diri serba kurang. Jangan pula merasa diri tak bisa. Percayakanlah hidupmu kepada Kristus agar engkau menjadi manusia yang percaya diri.
Doa: Ya Kristus, tolonglah agar kami tidak malu menjadi saksi-Mu. Amin
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter