PEMIMPIN DAN SANG PEMBARU KEHIDUPAN

Posting Komentar
Bacaan. 2 Tawarikh 19 : 4-11
Yosafat yang namanya berarti "Tuhan menghakimi", memperjuangkan kehidupan umat Israel agar berkenan pada Allah. Perjuangan itu dilakukannya dengan pertama-tama mengunjungi daerah-daerah yang berada di luar Yerusalem. Pengenalan potensi dan persoalan di wilayah-wilayah pemerintahan menentukan keberhasilan la memerankan fiqur seorang pemimpin yang tidak tinggal duduk dan mendengar saja, tapi mendatangi serta melihat juga mengalami sendiri kenyataan di daerah kekuasaannya. Kedua, la menyuruh rakyat berbalik kepada tuhan, Allah nenek moyang mereka. Seruan pertobatan disampaikan agar hidup beriman umat diselamatkan dari pengaruh kepercayaan asing. Ketiga, sang reformator Israel ini membuat pembaruan dalam sistem peradilaan, baik umum maupun keagamaan. la menempatkan hakim-hakim yang saleh di seluruh negeri dan mendirikan semacam peradilan tinggi di Yerusalem (ayat 8 - 11). Sistem peradilan Israel didasarkan pada perintan Allah, agar semua orang diperlakukan sama, tanpa memperhitungkan kedudukan mereka dalam masyarakat Oleh sebab itu kepada hakim-hakim ini, Yosafat berpesan supaya mereka takut Tuhan, bertindak benar, tegas dan ikhlas. Selain tak boleh berlaku curang atau memihak serta tidak menerima suap. Mereka haruslah memastikan bahwa seluruh umat mengalami rasa keadilan. Kita pun terpanggil untuk terus beru membela hidup agar pertobatan dialami oleh mereka yang melakukan kesalahan dan keadilan dapat dialarni baik lingkup keluarga, gereja maupun masyarakat bangsa dan negara. Hindarlah hidup dengan cara "memandang muka" atau pilih kasih, sebab Tuhan itu baik kepada semua orang .
Doa: Tuhan layakkanlah kami menjadi pembaru kehidupan. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter