(Bacaan. 1 Tesalonika 2 : 13-20)
Bersyukur merupakan bentuk respon positif manusia yang diungkapkan kepada Allah. Biasanya perasaan ini muncul dikarenakan pengakuan bahwa Allah turut campur tangan untuk mendatangkan kebaikan, damai sejaterah serta sukacita.
Bersyukur merupakan bentuk respon positif manusia yang diungkapkan kepada Allah. Biasanya perasaan ini muncul dikarenakan pengakuan bahwa Allah turut campur tangan untuk mendatangkan kebaikan, damai sejaterah serta sukacita.
Sama seperti pengalaman rasul Paulus dalam bacaan kita hari ini. Paulus adalah seorang rasul yang dengan sungguh-sungguh memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Meskipun dalam pelayanannya itu, ia harus mengalami dan menghadapi penghinaan bahkan penganiayaan (ay 2). Akan tetapi pemberitaan yang disampaikan di jemaat Tesalonika tidaklah sia-sia (ay 1). Paulus bersyukur sebab pemberitaannya itu diresponi dengan baik oleh jemaat di Tesalonika dan menerima pemberitaannya bukan sebagai perkataan manusia tetapi sungguh-sungguh sebagai firman Allah (ay 13). Sikap Paulus yang dengan berani dan meyakini pertolongan Allah, membuatnya tetap bersyukur dan bersukacita.
Kita harus menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil yang terbaik bukan berarti tanpa tantangan. Justru ketika mampu melewati berbagai tantangan, kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Belajarlah untuk tetap melibatkan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita, sebab Allah yang kita sembah di dalam Tuhan Yesus Kristus mampu menolong dan memberikan sukacita penuh. Seperti Paulus yang mengakui pertolongan Tuhan, demikian pula harus diyakini oleh kita sebagai orang percaya.
Ingatlah bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segala-galanya. Menderita karena Kristus mengantarkan kita untuk hidup bersama-Nya dalam ungkapan syukur dan sukacita yang besar.
Doa: Ya Tuhan, berikanlah sukacita-Mu bagi kami meskipun ada dalam berbagai penderitaan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar