(Bacaan. Pengkhotbah 12:9-14)
Teks bacaan hari ini disebut sebagai kesimpulan atau akhir kata kitab Pengkhotbah. Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang (ayat 13). Setiap orang termasuk para pemuda, haruslah takut akan Allah dan berpegang pada perintah-Nya. Menaati Allah merupakan bukti terbaik kebijakan seseorang dan karena itu sebaiknya dilakukan sejak masih muda. Manusia, terutama orang muda harus menjalani hidup dengan bijak agar terhindar dari kesia-siaan. Itulah sebabnya dalam ayat 12 bacaan kita disebutkan: Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan. Pernyataan pengkhotbah ini jangan sampai keliru dimengerti. Ia tidak bermaksud mengatakan bahwa orang muda tak perlu membuat buku dan belajar. Membuat buku dan belajar penting bagi orang muda, tetapi jauh lebih penting dari semua itu adalah takut akan Tuhan. Kita diminta untuk membuat tulisan yang berkualitas tentang hidup, sehingga dengannya Tuhan dimuliakan. Belajar itu penting dan karenanya harus dilakukan dengan berhikmat, agar terhindar dari mempelajari hal yang tidak berfaedah atau merusak hidup. Ingatlah bahwa segala sesuatu tentang hidup pada dasarnya adalah menghormati dan menaati Allah. Menghormati dan menaati Allah adalah ciri orang berhikmat. Perkataan mereka bagaikan kusa dan paku. Maksudnya “mencap” atau “tertanam” dengan kuat pada orang yang mendengarnya. Perkataan orang berhikmat bukan “kosong” dan berlalu begitu saja, tetapi bermakna bagi hidup. Berusahalah untuk menjadi orang muda yang demikian.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk takut pada-Mu. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar