Syalom saudaraku! Bersyukurlah kepada Tuhan karena kita telah tiba dengan selamat di penghujung usbu ini. Hari ini kita belajar dari Dud dan Umat Israel dalam menangani Tabut Perjanjian, Benda yang adalah lambang kehadiran Allah, yang hanya bisa diangkat/ dipegang oleh para imam dari Suku Lewi. Jika membaca perikop 1 Taw.13:1-8 ini sepintas maka kita akan menyimpulkan bahwa Daud telah melakukan yang terbaik sebagai seorang pemimpin. Ia tidak memutuskan sendiri apa yang hendak dikerjakannya tetapi ia berunding dengan para pemimpin pasukan dan mengumpulkan orang Israel termasuk para imam Lewi dari berbagai penjuru. Tapi kenapa terjadi malapetaka saat tabut itu dipindahkan hingga memakan korban? Rupanya yang baik menurut Daud belum tentu baik menurut Tuhan. Yang Tuhan inginkan adalah, Daud harus bertanya kepada Tuhan lebih dulu. Langkah selanjutnya akan Tuhan tentukan dengan caraNya. Jika hal itu dilakuan Daud maka Uza yang bukan berasal dari imam Lewi tidak akan menyentuh tabut yang berakibat kematiannya. Jika Daud lebih dulu bertanya kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberinya hikmat untuk menyerahkan tugas memimpin pujian kepada kaum Lewi, sesuai aturan di Israel. Saudaraku, sering kali kita berinisiatif melakukan sesuatu tanpa bertanya kepada Tuhan. Tuhan menjadi alternatif terakhir dalam perencanaan kita, bukan alternatif pertama dan utama sehingga kita sering gagal. Karena itu baik Papa sebagai pemimpin dalam keluarga maupun Mama dan anak-anak harus menjadikan Tuhan sebagai alternatif pertama dan utama dalam setiap perencanaan kita, maka Tuhan Pemimpin yang Agung akan menuntun kita untuk melakukan yang baik dan benar menurut Tuhan.
Doa: Ya Tuhan, tolong kami tuk menempatkan Tuhan sebagai altrnatif pertama dalam setiap perencanaan kami. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar