Kita pasti pernah mengalami konflik. Mulai dari konflik dengan diri sendiri hingga konflik dengan orang lain. Ada yang dengan cepat dapat menangani konflik itu, namun ada juga yang membiarkan konflik tersebut berlangsung sangat lama tanpa mengupayakan perdamaian. Bacaan kita hari ini menceritakan tentang konflik antara Abram dengan keponakannya sendiri, Lot. Konflik di antara mereka berkaitan dengan pembagian tempat atau tanah untuk masing-masing mereka tinggal. Abram tidak mau mengulangi pengalaman kesalahan seperti yang dilakukannya di Mesir, ketika terjadi perkelahian antara gembalanya dan gembala Lot. Karena itu Abram berinisiatif untuk menyelesaikan konflik itu dengan jalan damai. Ia mempersilahkan Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu, meskipun ia pamannya dan berdasarkan usia, tentu Abram lebih tua. Peluang ini diresponi oleh Lot dengan memilih tempat yang menurut dia terbaik tanpa mempertimbangkan lingkungan di sekitarnya. Padahal tempat yang dipilihnya berdekatan dengan tempat dimana tinggal orang-orang Sodom dan Gomora yang jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Pilihan Lot untuk mengutamakan jalan damai sebagai bentuk keyakinannya bahwa Allah tidak lupa akan janji-Nya kepada Abram. Karena itu, situasi dan kondisi apa pun yang dialaminya tidak akan menghalangi Tuhan untuk menggenapi janji-Nya. Kisah ini memberi pelajaran berharga bagi kita bahwa memilih dan mengupayakan jalan damai merupakan hal penting. Kehidupan menjadi harmonis dan relasi pun tidak terganggu jika semua orang hidup berdamai. Marilah kita menjalani hari-hari hidup ini dengan tetap mengutamakan jalan damai!
Doa: Tuhan, berikanlah kami hati yang mau berdamai dengan semua orang, Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar