Keegoisan membuat seseorang menjadi tinggi hati, memiliki keyakinan berlebihan atas apa yang dilakukannya, dan tidak memperhitungkan dampak buruk dari keputusan atau tindakannya. Pengalaman haruslah dijadikan pelajaran hidup agar dapat terhindar dari akibat buruk keegoisan. Belsyazar sama sekali tidak belajar dari pengalaman ayahnya Nebukadnezar tapi justru meninggikan diri dengan kekuasaannya. Kekuasaan yang didapati oleh seseorang sebenarnya adalah pemberian Tuhan yang harus dijalankan dengan penuh rasa tanggungjawab dan takut. Perilaku tinggi hati atau sombong membuat seseorang tidak menghargai kekudusan hadirat Tuhan dan karenanya menimbulkan kemarahan-Nya. Tulisan di dinding adalah bukti kemarahan Tuhan atas tingkah laku Belsyazar seorang raja yang tinggi hati. Bacaan hari mengajarkan bahwa kesombongan akan membuat seseorang tidak menghargai kekudusan hadirat Tuhan. Kita harus menghargai dan tunduk pada otoritasnya-Nya dan terus belajar dari pengalaman, yang baik diteladani serta tidak mengulangi yang buruk. Keluarga berperanan penting dalam upaya pengenalan akan Tuhan. Karya dan kasih Tuhan diceritakan, kehendak-Nya diajarakan terus-menerus, sehingga seluruh keluarga takut Tuhan serta tunduk di hadirat-Nya. Daniel adalah contoh orang yang takut Tuhan, ia diberikan hikmat hikmat dan akal budi untuk mengartikan serta memaknai maksud Allah dalam tulisan di dinding. Orang yang takut akan Tuhan diberikan hikmat dan pengertian, dihargai dalam hidup karena prestasinya serta memuliakan Tuhan.
Doa: Tuhan, berikanlah hikmat bagi kami agar tetap merendahkan diri dan menghargai kekudusan Hadirat-Mu. Amin. (Sumber : LPJ GPM)
Posting Komentar
Posting Komentar