Pernahkah kita diperhadapkan pada sebuah pengambilan keputusan yang sangat sulit sebagaimana pernah dialami Abram? Bacaan hari ini, menceritakan tentang rencana Abram untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan terhindar dari kelaparan yang terjadi di Tanah Negeb. Rencana tersebut ternyata membawanya kepada pengambilan keputusan yang sulit. Keputusan untuk menjadikan isterinya berpura-pura sebagai adik, tentulah tidak mudah bagi Abram. Ia berkehendak baik, yakni agar mereka dapat tinggal dengan aman di Mesir, tanpa berharap bahwa Firaun akan mengambil Sarai menjadi isterinya. Tujuan yang baik dapat dialami bila diupayakan dengan cara yang baik pula. Kemungkinan terburuk tidak dipikirkan Abram, tetapi Tuhan menyelematkannya. Tuhan tetap bekerja atau campur tangan dalam keadaan genting dan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun serta seisi istananya. Menyadari kesalahannya, Firaun akhirnya mengembalikan Sarai kepada Abram dan membiarkan Abram pergi bersama kepunyaannya. Tindakan Abram yang didasarkan pada rencana penipuan untuk menyelamatkan keluarganya dari bencana kelaparan, ternyata menyebabkan orang lain mengalami hukuman Tuhan. Ini bukan tindakan yang tepat. Jangan karena kekuatiran akan hidup, lalu menipu orang lain. Belajar dari kisah ini membuat kita menyadari bahwa hidup dan semua kebutuhan dalam keluarga, pasti dijamin Tuhan. Sebab itu jangan lupa melibatkan Tuhan dalam pemikiran dan setiap pengambilan keputusan yang akan diambil sebagai solusi agar tidak berdampak buruk bagi kehidupan kita sendiri dan juga orang lain.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk selalu mengandalkan-Mu dalam setiap pengambilan keputusan hidup, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar