JANGAN BERHARAP KEPADA MENUSIA

Posting Komentar

Uang dan jabatan sering dijadikan sebagai tumpuan harapan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Uang dipahami sebagai raja dunia, identitas manusia, dan digunakan sebagai standar dalam menentukan derajat sosial. Kualitas seseorang diukur dari ada tidaknya uang yang dimiliki, bukan berdasarkan norma dan karakter. Jabatan pun memiliki pengaruh yang tidak kurang mempengaruhi perilaku manusia dewasa ini. Ingatlah ungkapan “orang dalam” yang diandalkan saat mengikuti tes memperoleh pekerjaan, anak masuk sekolah dll. Uang dan jabatan dijadikan andalan penyelesaian berbagai hal dan Tuhan dilupakan. Kita memerlukan uang dan jabatan atau manusia, namun tidak boleh melupakan Tuhan sumber segala sesuatu. Mereka yang berharap dan mengandalkan Tuhan tidak menjadi kecewa. Bacaan hari ini, Yesaya 2:22 menegaskan, jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih daripada embusan nafas. Manusia adalah ciptaan Allah yang sungguh amat baik, namun tetap terbatas dalam hal tertentu. Tuhan-lah tumpuan harapan satu-satunya, Ia sanggup menjawab segala kebutuhan hidup manusia. Ia hadir dengan pertolongan-Nya di saat manusia berada pada “titik paling rendah” dalam hidupnya. Setiap orang yang berharap kepada Tuhan tidak pernah kecewa. Yakinlah akan kasih dan kebaikan Tuhan dan jadilah kuat serta tenang. Kasih dan kebaikan manusia bisa sirna dan musnah seiring berjalannya waktu, namun yang berasal dari  Tuhan abadi adanya. Setiap orang yang berharap kepadaNya akan mengalami kelimpahan hidup. 

Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tetap berharap kepadaMu. Amin.

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter