MENGASIHI MEREKA YANG SAKIT DAN TERABAIKAN

Posting Komentar

Sampai saat ini kita masih terus bergumul dengan bencana non alam virus Covid-19 yang entah kapan berakhir. Ada beberapa kasus terjadi, dimana pasien yang terkonfirmasi positif saat di bawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah dan akhirnya tidak dapat tertolong lagi. Mengapa terjadi demikian? Salah satu alasannya, mereka takut untuk menyampaikan status mereka sebab akan dikucilkan serta dijauhi oleh masyarakat. Pun juga demikian seorang yang sakit kusta datang menjumpai Tuhan Yesus ketika Ia turun dari bukit setelah selesai mengajar. Begitu kuatnya pandangan masyarakat yang menggangap sakit kusta sebagai penyakit kutukan dan aib. Hal ini membuat orang kusta dengan begitu memelas datang dihadapan Yesus sambil sujud, menyembah dan berkata “Tuan, jika Tuan mau”, Tuan dapat mentahirkan aku. Orang kusta ini sadar akan keberadaan dirinya, namun Yesus menjamah orang kusta ini. Sikap serta tindakan Tuhan Yesus mengubah pandangan masyarakat Yahudi pada waktu itu, bahwa orang seperti itu tidak boleh dikucilkan dan diabaikan, namun mesti mendapat perhatian, pelayanan, dukungan serta cinta kasih yang menyemangati mereka untuk bangkit serta dipulihkan dari penderitaan sakit. Hal inipun yang mesti menjadi tugas kita sebagai keluarga Allah dan juga selaku persekutuan gereja secara luas kepada semua orang dan sesama yang menderita sakit dan sering terabaikan, termasuk juga saudara-saudara kita yang terjangkit Covid-19. Kita mesti mendoakan mereka dan selalu memberikan dukungan serta menyemangati mereka untuk bangkit agar segera pulih dan sembuh. Kita melakukannya berlandaskan pada cinta kasih Tuhan Yesus yang selalu peduli dan mengasihi semua orang termasuk kita sekeluarga. 

Doa: Ya Tuhan mampukan kami untuk meneruskan kasih-Mu yang memulihkan bagi sesama yang sakit dan menderita. Amin.

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter