Siapapun diantara kita sebagai orang – orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, akan mengakui bahwa, kita adalah orang – orang yang dipilih, dipanggil untuk diselamatkan oleh Yesus Kristus lewat pengorbanan-nya di Tiang Kayu Salib. Kita dipanggil dan diutus untuk menjadi saksi Kristus di tengah – tengah dunia ini. Nasehat ini disampaikan oleh Rasul Petrus menguatkan jemaat – jemaat di Asia Kecil, yang pada waktu itu sementara mengalami penganiayaan karena iman dan percaya mereka kepada Yesus. Petrus menyebut mereka sebagai umat pilihan Allah, yaitu umat yang perilaku hidupnya harus berbeda dengan orang – orang yang tidak percaya kepada Yesus. Karena itu, mereka harus menanggalkan semua gaya hidup mereka yang lama, seperti: kejahatan, tipu muslihat, kedengkian dan fitnah. Mereka harus berbalik kepada Yesus dan mengubah gaya hidup mereka menjadi baru. Orang percaya yang dipanggil, hidupnya akan dibarui dan di utus untuk menjadi saksi di mana saja ia berada dan beraktifitas. Petrus menyebut orang percaya yang diutus menjadi saksi ibarat batu – batu yang hidup, yang dipergunakan untuk pembangunan suatu rumah rohani yaitu persekutuan umat sebagai Tubuh Kristus. Kita adalah batu – batu yang hidup, yang dipilih dan diutus oleh Allah untuk menjadi saksi Kristus. Banyak orang akan percaya kepada Yesus, jika kita menampakkan gaya hidup yang penuh kasih, dan menjaga persekutuan sebagai Tubuh Kristus. Karena itu jadikanlah Batu Penjuru yaitu Yesus Kristus Tuhan kita sebagai dasar bangunan yang kokoh, yang diatasnya kita semua bertumpu untuk menjadi bangunan rohani, yaitu persekutuan umat yang kokoh.
Doa : Tuhan, inilah kami, utuslah kami untuk menjadi Saksi-Mu, Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar