BERLAKULAH ADIL

Posting Komentar
Paul seorang pengusaha kaya yang sukses, akhirnya menceraikan isterinya Atta dan kawin dengan perempuan lain yang adalah relasi bisnisnya. Atta hanya dapat menerima kenyataan ini dengan mencucurkan air mata, padahal kesuksesan Paul berawal dari kerja keras Paul dan Atta, sejak menjadi suami isteri. Usaha mereka dimulai dengan berjualan bahan kebutuhan pokok dan kemudian mereka mendirikan beberapa PT dan inilah kesuksesan bersama, namun sayangnya setelah sukses, Paul menceraikan Atta tanpa santunan apapun, anak-anaknya juga dipisahkan dari Atta, tinggallah Atta seorang diri di tempat Kost dengan berjualan kecil untuk bertahan hidup. Inilah realita ketidakadilan yang marak terjadi dalam kehidupan keluarga Kristen. Ketika Yesus dijatuhi hukuman mati walaupun IA tidak bersalah, para serdadu Romawi membawa Yesus ke gedung Pengadilan, tempat dimana orang ingin mendapat keadilan. Tetapi di sana mereka melakukan perbuatan yang tidak adil bahkan tidak manusiawi. Mereka menanggalkan pakaian Yesus, memasang mahkota duri, memukul dan mengolok-olok DIA, setelah itu barulah mereka mengantar-Nya untuk disalibkan. Banyak orang menyikapi perlakuan tidak adil dengan marah, protes dan juga balas dendam. Hari ini kita belajar dari sikap Yesus, yang menghadapi perilaku tidak adil dalam penderitaan-Nya dengan bersikap tenang dan tidak membalas dengan perbuatan yang jahat, tetapi menyerahkan semuanya kepada Allah yang berhak melakukan pembalasan. Memasuki minggu Sengsara Tuhan Yesus yang ke-VI, kita diajak untuk terus merawat hidup yang saling menghargai dan berlaku adil satu dengan yang lain. 
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk berlaku adil. Amin.
Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter