Ingatlah bahwa jalan menuju sukses selalu menanjak, jangan terburu-buru berlari cepat, ketidaksabaran itu sering jadi bencana, banyak orang gagal menuju sukses karena ketidaksabaran” itulah sebuah nasehat dari seorang pendeta senior yang selalu memberi inspirasi bagi saya untuk belajar menjadi sabar. Memang godaan terbesar dalam menghadapi sebuah persoalan adalah “tidak sabar”. Ketidaksabaran membuat orang tidak dapat memahami rencana Allah dalam hidupnya. Orang yang tidak sabar sering memaksa Tuhan untuk mengikuti kehendaknya, baik dalam menjawab doa-doanya maupun keinginannya yang lain. Dan jika jawaban doa tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan, maka Tuhan pun akan dinilai berlaku tidak adil baginya. Ketika berbicara tentang “Bersabar dalam penderitaan”, Yakobus mengajak kita untuk belajar dari kesabaran seorang petani, yang menanam dan terus menyiram sambil menantikan hasil yang berharga dari tanahnya.Ia terus bersabar sampai turunnya hujan musim gugur dan musim semi. Ia terus menyiram tanamannya dengan setia tanpa bersungut-sungut. Sesungguhnya, demikianlah yang harus dilakukan oleh orang-orang percaya dalam menjalani hidupnya yang penuh dengan tantangan.Bersabarlah dan terus berbuat baik dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Belajarlah dari Yesus, Tuhan kita yang telah menjalani seluruh penderitaan-Nya di Tiang Kayu Salib dengan sabar, setia dan tekun sampai pada akhirnya, dan IA menang menghadapi maut sekalipun, sehingga IA ditinggikan dan dimuliakan.
Doa:Tuhan, kuatkan kami untuk bersabar menghadapi setiap penderitaan. Amin.
Posting Komentar
Posting Komentar