JADIKANLAH “RUMAH-MU SEBAGAI RUMAH KASIH SAYANG

Posting Komentar
Cinta adalah seorang puteri yang lahir dari perselingkuhan ibunya dengan seorang laki-laki yang sudah beristeri, namun kemudian ia  dibesarkan oleh keluarga ayahnya, sebagai bentuk tanggung jawab atas pebuatannya. Dalam pertumbuhannya, Cinta mengalami banyak tekanan dari “ibu dan saudara tirinya”, ia selalu dibenci, dihina, difitnah bahkan diperlakukan dengan tidak adil. Walaupun demikian Cinta bertumbuh menjadi seorang putri yang cantik, baik wajahnya tetapi juga sikap hidupnya. Cinta tidak membenci siapapun, ia tetap hormat dan bersikap santun kepada ibu dan saudara tirinya, tetapi juga kepada ayahnya yang tidak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Sesungguhnya setiap anak membutuhkan suasana “rumah” yang nyaman, aman dan harmonis bagi pertumbuhan “jiwanya”. Suasana rumah yang memungkinkan anak-anak bebas berpendapat dan berkreasi agar pertumbuhan hidupnya menjadi matang dan dewasa untuk menghadapi berbagai tantangan zaman dengan segala godaannya. Hal inilah yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam nasehatnya kepada jemaat di Efesus. Paulus menasehati agar setiap orang didalam keluarga menampakkan sikap hidup yang penuh kasih dan ketaatan satu dengan yang lain. Anak-anak hendaklah taat dan menghormati orangtuanya, tetapi setiap orangtua juga akan mendidik dan membina  anak-anaknya dengan penuh kasih. Hanya dengan demikian, “rumah” kita akan menjadi rumah yang damai penuh kasih sayang bagi pertumbuhan iman dan spiritualitas bagi kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan tolonglah kami untuk hidup dalam kasih dan ketaatan, satu  dengan yang lain. Amin.

Jemaat GPM Soya
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter