Hati Sebagai Pusat Untuk Memperoleh Pengetahuan Yang Baik

Bulan Februari selalu dikaitkan dengan hari kasih sayang atau “valentine day”, walaupun dalam tradisi bergereja, kita tidak mengenal tradisi valentine day, sebab perayaannya seringkali mengutamakan kisah kasih diantara muda-mudi. Namun kisah hidup sang Valentine, memberi inspirasi tentang nilai-nilai hidup yang menceriterakan tentang kasih sayang, yaitu hidup yang saling mengasihi, menghargai, berbagi, setia dan rajin berbuat baik. Nilai-nilai hidup seperti ini yang dianjurkan oleh Rasul Paulus dalam nasehatnya kepada Titus, ketika Titus berhadapan dengan gaya hidup orang Kristen di Kreta yang tidak mencerminkan kasih sayang. Paulus mengingatkan Titus agar terus menasehati jemaat di Kreta untuk menyadari bahwa hidup mereka telah diselamatkan oleh Kasih Karunia Yesus Kristus. Hanya karena Yesus sangat mengasihi umat-Nya, IA rela mengorbankan seluruh Hidup-Nya di Tiang Kayu Salib, agar semua manusia yang berdosa diampuni dan diselamatkan. Kasih sayang Yesus yang selalu kita rasakan dalam hidup kita adalah anugerah dan pemberian-Nya, tanpa memperhitungkan apakah  kita baik atau buruk.  IA mengasihi kita lebih dari semua ciptaan-Nya. Oleh sebab itu, bagi setiap orang yang telah mengalami dan merasakan kasih sayang yang dianugerahkan oleh Yesus, hendaknya menjadikan hidupnya penuh kasih untuk rajin berbuat baik, dalam relasi hidupnya dengan sesama manusia maupun dengan ciptaan yang lain.

Doa:  Tuhan, jadikan kami orang-orang yang hidup penuh kasih sayang. Amin