Pengakuan tentang kemerdekaan di dalam Kristus dan juga kemerdekaan sebagai bangsa, tidak sebatas dengan kata-kata tapi mesti berubah menjadi tindakan konkrit yang menolong umat dan warga bangsa untuk sama-sama menikmati kesejahteraan dan keadilan. Momen HUT RI dalam konteks teologis, mesti menggerakan kebenaran, walau untuk itu, harus siap menerima resiko dan teror. Sebab ternyata mengetahui kebenaran saja tidak cukup, tidak melakukannya juga merupakan sebuah dosa. Di dalam Kristus Sang kebenaran sejati, kita telah bebas dari dosa, perbudakan, ambisi, egoisme, kemarahan, sakit hati, dendam dst. Dan pada saat yang sama kita bebas untuk saling menginspirasi dan memotivasi, saling menyembuhkan serta menghidupkan. Bukan sebaliknya, saling melukai, menjatuhkan dan mengigit sapalagi saling mematikan. Di sinilah makna sebuah kebenaran yang memerdekakan.
Blog yang dibuat untuk membantu pelayanan dalam lingkungan/wilayah Jemaat GPM Soya.
Related Posts
Tema bulan ini
Gereja yang Berbuah: Menghadirkan Tanda-Tanda Kerajaan Allah
Bacaan hari ini
Amsal 18 : 15 - LPJ GPM

Posting Komentar
Posting Komentar